KALKULASI DALAM JOB COSTING
Konsep yang menjadi rangka bangun sistem kalkulasi biaya
*Obyek Biaya, sesuatu yang akan diukur biayanya, semisal produk.
*Biaya Langsung dari suatu obyek biaya, biaya yang bisa ditelusuri ke obyek
*Biaya tidak langsung dari suatu obyek biaya, biaya yang tidak bisa ditelusuri ke obyek
Istilah yang terkait Kalkulasi Biaya :
* Pool Biaya (cost pool)
Kelompok pos-pos biaya individual
*Dasar Alokasi Biaya (cost-allocation base)
Satuan yang digunakan mengukur biaya (misalnya: jam, upah, dsb.)
*Pusat pertanggung jawaban (responsbility centers)
organisasi yang bertanggung jawab atas biaya
Dasar sistem kalkulasi biaya :
*Sistem kalkulasi biaya berdasar pekerjaan (job-costing system)
ini digunakan untuk menetapkan biaya produk yang berbeda. Umumnya biaya saling terpisah dan bisa diidentifikasi secara jelas.
*Sistem kalkulasi biaya berdasar proses (process-costing system)
ini digunakan untuk menetapkan biaya sejumlah besar unit yang identik dan serupa. Umumnya biaya tidak bisa diidentifikasi dengan jelas karena saling terkait.
Contoh Job Costing dan Process Costing
*Job Costing
Pembuatan baju, celana, jenis pakaian tertentu
Perbaikan jalan, Perakitan mobil
*Process-costing
pembuatan benang, pembuatan kain
produksi minuman
penyelenggaraan universitas
Pendekatan dalam Job Costing
-Menghitung tarif biaya tidak langsung per unit
-Menghitung biaya langsung per unit
-Menghitung total biaya berdasarkan job
-Mengidentifikasi biaya tidak langsung yang terkait dengan setiap dasar olokasi biaya
-Memilih dasar alokasi biaya yang digunakan untuk mengalokasi biaya tidak langsung ke job
Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba
uniba.ac.id
supawi-pawenang.blogspot.com
Rabu, 06 April 2016
AKUNTANSI BIAYA
PENGENDALIAN BIAYA
Sistem Biaya terbagi menjadi 2 yaitu:
-Sistem Biaya Taksiran adalah sistem akuntansi biaya produksi yang menggunakan bentuk biaya yang ditentukan dimuka dalam menghitung biaya produksi.
-Sistem Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor penentu lainnya.
Analisis Selisih Biaya
-Selisih biaya produksi langsung dapat dilakukan dengan 3 metode:
*model satu selisih
*model dua selisih
*model tiga selisih
-Selisih biaya overhead pabrik dapat dilakukan dengan 3 metode:
*model satu selisih
*model dua selisih
*model tiga selisih
*model empat selisih
Model satu selisih biaya produksi langsung
*TS (Pst x Qst) - (Pr x Qr)
TS: TOTAL SELISIH
Pst: HARGA STANDAR
Pr: HARGA SESUNGGUHNYA
Qst: KUANTITAS STANDAR
Qr: KUANTITAS RIIL
Model 2 selisih biaya produksi langsung
*Sp= (Pst-Pr) x Qr
*Sq= (Qst-Qr) x Pst
Sp: SELISIH HARGA
Spq: SELISIH KUANTITAS
Model 3 selisih biaya produksi langsung
*Sp = (Pst-Pr) x Qst
*Sq = (Qst-Qr) x Pst
*Spq = (Pst-Pr) x (Qst-Qr)
Selisih Biaya overhead Pabrik
Model satu selisih
Model dua selisih:
- Selisih terkendalikan (controllable variance)
- Selisih Volume (volume variance)
Model tiga selisih:
- Selisih pengeluaran
- Selisih Kapasitas
- Selisih efisiensi
Model empat selisih
- selisih pengeluaran
- selisih kapasitas
- selisih efisiensi variabel
- selisih efisiensi tetap
Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba
uniba.ac.id
supawi-pawenang.blogspot.com
Sistem Biaya terbagi menjadi 2 yaitu:
-Sistem Biaya Taksiran adalah sistem akuntansi biaya produksi yang menggunakan bentuk biaya yang ditentukan dimuka dalam menghitung biaya produksi.
-Sistem Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor penentu lainnya.
Analisis Selisih Biaya
-Selisih biaya produksi langsung dapat dilakukan dengan 3 metode:
*model satu selisih
*model dua selisih
*model tiga selisih
-Selisih biaya overhead pabrik dapat dilakukan dengan 3 metode:
*model satu selisih
*model dua selisih
*model tiga selisih
*model empat selisih
Model satu selisih biaya produksi langsung
*TS (Pst x Qst) - (Pr x Qr)
TS: TOTAL SELISIH
Pst: HARGA STANDAR
Pr: HARGA SESUNGGUHNYA
Qst: KUANTITAS STANDAR
Qr: KUANTITAS RIIL
Model 2 selisih biaya produksi langsung
*Sp= (Pst-Pr) x Qr
*Sq= (Qst-Qr) x Pst
Sp: SELISIH HARGA
Spq: SELISIH KUANTITAS
Model 3 selisih biaya produksi langsung
*Sp = (Pst-Pr) x Qst
*Sq = (Qst-Qr) x Pst
*Spq = (Pst-Pr) x (Qst-Qr)
Selisih Biaya overhead Pabrik
Model satu selisih
Model dua selisih:
- Selisih terkendalikan (controllable variance)
- Selisih Volume (volume variance)
Model tiga selisih:
- Selisih pengeluaran
- Selisih Kapasitas
- Selisih efisiensi
Model empat selisih
- selisih pengeluaran
- selisih kapasitas
- selisih efisiensi variabel
- selisih efisiensi tetap
Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba
uniba.ac.id
supawi-pawenang.blogspot.com
AKUNTANSI BIAYA
Harga Pokok Produksi adalah jumlah biaya produksi yang melekat pada persedian barang jadi sebelum barang tersebut laku dijual.
Pendekatan pencatatan:
Harga Pokok Produksi
-Full Costing
penentuan Harga Pokok Produksi dengan memperhitungkan semua unsur biaya produksi
-Variabel Costing
penentuan Harga Pokok Produksi dengan hanya memperhitungkan biaya produksi yang variabel saja
Metode harga pokok produksi dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
Produksi berdasarkan pesanan dan Produksi berdasar proses
Karakteristik Produksi
-Produksi berdasarkan pesanan
*proses produksi terputus putus sesuai pesanan
*produk berlainan sesuai pesanan
*produksi ditujukan untuk pesanan, bukan penetrasi
-Produksi berdasarkan proses
*proses produksi kontiyu
*proses yang dihasilkan standar
*produk diorientasikan untuk penetrasi pasar
Manfaat HPP per pesanan :
* Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada konsumen/pemesan
* Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan
* Memantau realisasi biaya produksi
* Menghitung rugi atau laba per pesanan
* Menentukan HPP dalam laporan rubi/laba
Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dan Pesanan :
ada beberapa metode/perbedaan dalam menentukan HPP ( Harga Pokok Pejualan ) yaitu dimulai dari:
*Pengumpulan biaya produksi
*Perhitungan HPP persatuan
*Penggolongan Biaya produksi
*Biaya Overhead Pabrik
Perbedaan tersebut mempunyai fungsi untuk :
- Menentukan Harga Pokok Produksi, (baik untuk produk jadi maupun produk dalam proses)
- Memantau realisasi biaya produksi
- Menghitung Rugi/Laba
Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba
uniba.ac.id
supawi-pawenang.blogspot.com
Pendekatan pencatatan:
Harga Pokok Produksi
-Full Costing
penentuan Harga Pokok Produksi dengan memperhitungkan semua unsur biaya produksi
-Variabel Costing
penentuan Harga Pokok Produksi dengan hanya memperhitungkan biaya produksi yang variabel saja
Metode harga pokok produksi dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
Produksi berdasarkan pesanan dan Produksi berdasar proses
Karakteristik Produksi
-Produksi berdasarkan pesanan
*proses produksi terputus putus sesuai pesanan
*produk berlainan sesuai pesanan
*produksi ditujukan untuk pesanan, bukan penetrasi
-Produksi berdasarkan proses
*proses produksi kontiyu
*proses yang dihasilkan standar
*produk diorientasikan untuk penetrasi pasar
Manfaat HPP per pesanan :
* Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada konsumen/pemesan
* Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan
* Memantau realisasi biaya produksi
* Menghitung rugi atau laba per pesanan
* Menentukan HPP dalam laporan rubi/laba
Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dan Pesanan :
ada beberapa metode/perbedaan dalam menentukan HPP ( Harga Pokok Pejualan ) yaitu dimulai dari:
*Pengumpulan biaya produksi
*Perhitungan HPP persatuan
*Penggolongan Biaya produksi
*Biaya Overhead Pabrik
Perbedaan tersebut mempunyai fungsi untuk :
- Menentukan Harga Pokok Produksi, (baik untuk produk jadi maupun produk dalam proses)
- Memantau realisasi biaya produksi
- Menghitung Rugi/Laba
Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba
uniba.ac.id
supawi-pawenang.blogspot.com
AKUNTANIS BIAYA
Klasifikasi biaya adalah proses pengelompokan biaya berdasarkan ciri ciri persamaan dan perbedaan.
Selain itu juga ada beberapa jenis klasifikasi biaya dan contoh:
1. Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi oleh kondisi perusahaan. Contoh: pajak bumi dan bangunan, gaji karyawan dan asuransi.
2. Variable cost (biaya variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku, biaya iklan dan komisi untuk seorang salesman sesuai dengan levelnya.
3. Direct cost (biaya langsung) adalah biaya yang dimana penyebabnya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan pengacara
4. Indirect cost (biaya tak langsung) adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Contoh: biaya asuransi gedung yang dibayar oleh perusahaan dan biaya sewa motor.
5. Operation cost (biaya operasi) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan suatu sistem atau menjalankan sebuah sistem. Contoh: biaya gaji operator.
6. Maintenance cost (biaya perawatan) adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya. Contoh: biaya perawatan peralatan dan fasilitas pabrik.
Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba
uniba.ac.id
supawi-pawenang.blogspot.com
Selain itu juga ada beberapa jenis klasifikasi biaya dan contoh:
1. Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi oleh kondisi perusahaan. Contoh: pajak bumi dan bangunan, gaji karyawan dan asuransi.
2. Variable cost (biaya variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku, biaya iklan dan komisi untuk seorang salesman sesuai dengan levelnya.
3. Direct cost (biaya langsung) adalah biaya yang dimana penyebabnya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan pengacara
4. Indirect cost (biaya tak langsung) adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Contoh: biaya asuransi gedung yang dibayar oleh perusahaan dan biaya sewa motor.
5. Operation cost (biaya operasi) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan suatu sistem atau menjalankan sebuah sistem. Contoh: biaya gaji operator.
6. Maintenance cost (biaya perawatan) adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya. Contoh: biaya perawatan peralatan dan fasilitas pabrik.
Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba
uniba.ac.id
supawi-pawenang.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)