BAB I
RUANG LINGKUP
EKONOMETRIKA
Ekonometrika
adalah suatu pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi manusia
tidak berjalan sesaat, tetapi berkelanjutan dari waktu ke waktu, dari peristiwa
ke peristiwa, dari berbagai suasana, dari berbagai lintas sektor, lintas
faktor. Untuk mengukur suatu kegiatan dalam keberagaman kondisi seperti itu,
maka data merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan. Pengungkapan data atau
analisis data dalam kegiatan ekonomi, dapat dilakukan dengan berbagai cara atau
model, di antaranya melalui penggunaan grafik yang biasa disebut dengan metode
grafis, atau melalui penghitungan secara matematis yang biasa disebut dengan
metode matematis. Penggunaan metode ini tentu harus sesuai dengan teori,
khususnya teori ekonomi, karena ekonometrika bertujuan untuk mengukur kegiatan
ekonomi. Kedua metode tersebut mempunyai kelebihan dan keunggulan
masing-masing. Metode grafis mempunyai keunggulan dalam kecepatan interpretasi
informasi, karena grafik
terrepresentasi dalam bentuk gambar yang mudah untuk dimaknai. Metode matematis mempunyai keunggulan dalam keakuratan interpretasi, karena melalui hitungan-hitungan secara rinci, sedang kelemahannya terletak pada tingkat kesulitan untuk menghitungnya, terlebih lagi jika variabel-variabel yang dihitung berjumlah sangat banyak.
terrepresentasi dalam bentuk gambar yang mudah untuk dimaknai. Metode matematis mempunyai keunggulan dalam keakuratan interpretasi, karena melalui hitungan-hitungan secara rinci, sedang kelemahannya terletak pada tingkat kesulitan untuk menghitungnya, terlebih lagi jika variabel-variabel yang dihitung berjumlah sangat banyak.
Pentingnya
ekonometrika untuk Suatu perusahaan ataupun unit-unit pengambil
keputusan, terutama dalam kegiatan ekonomi, tentu memerlukan suatu tindakan evaluatif untuk memastikan keefektifan tindakannya atau bahkan mempunyai keinginan untuk melakukan prediksi guna menentukan langkah terbaik yang perlu diambil. Data dalam ekonometrika merupakan suatu kemutlakan, begitu pula penentuan jenis data, teknik analisanya, ataupun penyesuaian dengan tujuannya. Data yang diperlakukan sebagai pengungkap sejarah (historical data) akan menghasilkan evaluasi, dan untuk data yang diperlakukan pengungkap kecenderungan (trend data) akan menghasilkan prediksi. Sebagai contoh dalam mengungkap pentingnya ekonometrika, mari kita mencermati apa yang terjadi pada hukum permintaan dan penawaran. Hukum permintaan menjelaskan bahwa bila harga suatu barang cenderung mengalami penurunan, maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan mengalami peningkatan. Begitu pula dalam hukum penawaran, semakin sedikit barang yang ditawarkan, maka harga barang akan cenderung tinggi, tetapi ketika jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak, maka harga barang akan semakin turun. Ekonometrika dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu ekonometrika teoritis (theoretical econometrics) dan ekonometrika terapan (applied econometrics). Ekonometrik teoritis berkenaan dengan pengembangan metode yang tepat/cocok untuk mengukur hubungan ekonomi dengan menggunakan model ekonometrik. Ekonometrika terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonomi, sehingga lingkupnya mencakup aplikasi teknik-teknik ekonometri yang telah lebih dulu dikembangkan dalam ekonometri teoritis pada berbagai bidang teori ekonomi, untuk digunakan sebagai alat pengujian ataupun pengujian teori maupun peramalan. Ekonometrika berkaitan dengan analisa kuantitatif yang menghasilkan taksiran-taksiran numerik yang dapat digunakan untuk melakukan taksiran-taksiran dari hasil suatu kegiatan ekonomi. Fungsi seperti itu disebut sebagai fungsi penaksiran. Taksiran-taksiran numerik seperti dijelaskan di atas dapat pula digunakan untuk mengindera kejadian masa yang akan datang dengan pengukuran derajat probabilitas tertentu. Fungsi seperti ini lebih dikenal dengan forecasting (peramalan). Penggunaan asumsi dalam ilmu ekonomi merupakan refleksi dari kesadaran bahwa tidak mungkin untuk dapat mengungkap dengan pasti faktor-faktor apa saja yang saling terkait atau saling mempengaruhi faktor tertentu. Wajar saja, karena ilmu ekonomi merupakan rumpun ilmu sosial, dimana dalam kegiatan sosial antara variabel satu dan yang lainnya saling berinteraksi, berkaitan, dan saling mempengaruhi.
keputusan, terutama dalam kegiatan ekonomi, tentu memerlukan suatu tindakan evaluatif untuk memastikan keefektifan tindakannya atau bahkan mempunyai keinginan untuk melakukan prediksi guna menentukan langkah terbaik yang perlu diambil. Data dalam ekonometrika merupakan suatu kemutlakan, begitu pula penentuan jenis data, teknik analisanya, ataupun penyesuaian dengan tujuannya. Data yang diperlakukan sebagai pengungkap sejarah (historical data) akan menghasilkan evaluasi, dan untuk data yang diperlakukan pengungkap kecenderungan (trend data) akan menghasilkan prediksi. Sebagai contoh dalam mengungkap pentingnya ekonometrika, mari kita mencermati apa yang terjadi pada hukum permintaan dan penawaran. Hukum permintaan menjelaskan bahwa bila harga suatu barang cenderung mengalami penurunan, maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan mengalami peningkatan. Begitu pula dalam hukum penawaran, semakin sedikit barang yang ditawarkan, maka harga barang akan cenderung tinggi, tetapi ketika jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak, maka harga barang akan semakin turun. Ekonometrika dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu ekonometrika teoritis (theoretical econometrics) dan ekonometrika terapan (applied econometrics). Ekonometrik teoritis berkenaan dengan pengembangan metode yang tepat/cocok untuk mengukur hubungan ekonomi dengan menggunakan model ekonometrik. Ekonometrika terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonomi, sehingga lingkupnya mencakup aplikasi teknik-teknik ekonometri yang telah lebih dulu dikembangkan dalam ekonometri teoritis pada berbagai bidang teori ekonomi, untuk digunakan sebagai alat pengujian ataupun pengujian teori maupun peramalan. Ekonometrika berkaitan dengan analisa kuantitatif yang menghasilkan taksiran-taksiran numerik yang dapat digunakan untuk melakukan taksiran-taksiran dari hasil suatu kegiatan ekonomi. Fungsi seperti itu disebut sebagai fungsi penaksiran. Taksiran-taksiran numerik seperti dijelaskan di atas dapat pula digunakan untuk mengindera kejadian masa yang akan datang dengan pengukuran derajat probabilitas tertentu. Fungsi seperti ini lebih dikenal dengan forecasting (peramalan). Penggunaan asumsi dalam ilmu ekonomi merupakan refleksi dari kesadaran bahwa tidak mungkin untuk dapat mengungkap dengan pasti faktor-faktor apa saja yang saling terkait atau saling mempengaruhi faktor tertentu. Wajar saja, karena ilmu ekonomi merupakan rumpun ilmu sosial, dimana dalam kegiatan sosial antara variabel satu dan yang lainnya saling berinteraksi, berkaitan, dan saling mempengaruhi.
Metodologi
ekonometri merupakan serangkaian tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam
kaitan untuk melakukan analisis terhadap kejadian-kejadian ekonomi. Secara
garis besar, tahapan metodologi ekonometri dapat diurutkan sebagai berikut:
1. merumuskan masalah
2. merumuskan hipotesa
3. menyusun model
4. mendapatkan data
5. menguji model
6. menganalisis hasil
7. mengimplementasikan hasil
Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah
adalah hal yang
sangat penting, karena merupakan “pintu pembuka” untuk menentukan
tahapan-tahapan selanjutnya. Merumuskan suatu masalah berarti mengungkap
hal-hal apa yang ada di balik gejala atau informasi yang ada, dan sekaligus
mengidentifikasi penyebab-penyebab utamanya
Merumuskan Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara
terhadap masalah penelitian, sehingga perlu diuji lebih lanjut melalui pembuktian
berdasarkan data-data yang berkenaan dengan
hubungan antara dua
atau lebih variabel. Rumusan
hipotesa yang baik seharusnya dapat menunjukkan adanya struktur yang sederhana
tetapi jelas, sehingga memudahkan untuk mengetahui jenis variabel, sifat
hubungan antar variabel, dan jenis data.
Menyusun Model
Menyusun model dalam ekonometrika adalah sebagai tuntunan
untuk mempermudah menguji ketepatan model penduga. Salah satu bentuk model
adalah berupa persamaan fungsi secara matematis. Model ekonometrika setidaknya
terdiri dari dua golongan variabel, yaitu variabel terikat (dependen) yang
berada pada sebelah kiri tanda persamaan, dan variabel bebas (independen) yang
berada di sebelah kanan tanda
persamaan. Jumlah variabel bebas tidak harus satu, tetapi dapat berjumlah lebih dari satu variabel. Untuk model dengan satu variabel bebas disebut dengan regresi tunggal (single regression), sedang untuk model yang mempunyai lebih dari satu variabel bebas disebut regresi berganda (multiple regression).
persamaan. Jumlah variabel bebas tidak harus satu, tetapi dapat berjumlah lebih dari satu variabel. Untuk model dengan satu variabel bebas disebut dengan regresi tunggal (single regression), sedang untuk model yang mempunyai lebih dari satu variabel bebas disebut regresi berganda (multiple regression).
Mendapatkan Data
Mendapatkan data merupakan suatu
langkah yang harus dilakukan oleh peneliti, agar dapat menjamin bahwa data yang
dianalisis adalah benar-benar
menggunakan data yang tepat. Tahapan
yang dapat ditempuh untuk mendapatkan data pra analisis meliputi: penyuntingan
data, pengembangan variabel, pengkodean data, cek kesalahan, pembentukan
struktur data, tabulasi. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil analisis yang
tidak bias atau menyesatkan
Penyunting data, adalah upaya proses data untuk mendapatkan data
yang memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten, dan komplit.
Pengembangan variabel, yaitu memperluas variansi data, misalnya mentransformasi menjadi
data dalam angka logaritma,
melakukan indeksasi data, komposit, dan lain-lain.
Pengkodean data, melakukan
koding terhadap data yang akan digunakan dengan cara yang sesuai, seperti
koding terhadap variabel dummy, data ordinal, data interval, dan lain-lain.
Cek kesalahan, merupakan
finalisasi pengujian data agar betul-betul mendapatkan data akhir yang valid.
Strukturisasi data, membuat
kesedian data agar dapat digunakan dengan baik di kemudian hari.
Tabulasi data, biasanya
tidak dimasukkan sebagai prosedur analitik
dalam penelitian ilmiah karena tidak mengungkapkan hubungan dalam data.
Menguji Model
Untuk mengetahui sejauh mana
tingkat kesahihan model terbaik yang dihasilkan, maka perlu dilakukan uji
ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness
of fit-nya. Untuk melakukan uji goodness of fit pengukurannya
dilakukan dengan menguji nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien
determinasinya (R2) pada hasil regresi yang telah memenuhi uji asumsi klasik.
Menganalisis Hasil
Analisis ekonometrika dimulai
dari interpretasi terhadap data dan keterkaitan antar variabel yang dijelaskan
di dalam model. Tidak hanya analisis regresi, analisis korelasi juga perlu
dilakukan untuk mendapatkan hasil
pengukuran hingga benar-benar
valid. Analisis regresi akan
mendapatkan hasil pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen. Sedangkan untuk analisis
korelasi berguna untuk
mengetahui hubungan antar
variabel tanpa membedakan apakah itu variabel dependen ataukah independen. Hal
lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengimplemantasian dari hasil pengukuran. Karena sebagus dan sebenar
apapun hasil penelitian, apabila tidak ditindaklanjuti dalam bentuk
implementasi, tidak akan berarti apa-apa.
Mengimplementasi Hasil
“Kesimpulan dari
materi diatas adalah untuk menentukan model, menyusun teori,
mendapatkan data, menganalisis
data, menguji data, dan
diarahkan untuk memahami analisis regresi.”
A. Apa yang dimaksud dengan
ekonometrika ?
Ekonometrika berasal
dari dari dua kata, yaitu “ekonomi” dan “metrika”. Kata “Ekonomi” di sini dapat
dipersamakan dengan kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan manusia untuk mencukupi
kebutuhannya melalui usaha pengorbanan sumber daya yang seefisien dan seefektif
mungkin untuk mendapatkan tujuan yang seoptimal mungkin. Kata “Metrika”
mempunyai arti sebagai suatu kegiatan pengukuran. Karena dua kata ini bergabung
menjadi satu, maka gabungan kedua kata tersebut menunjukkan arti bahwa yang
dimaksud dengan ekonometrika adalah suatu pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi.
B. Bidang keilmuan apa saja yang
terkait secara langsung dengan ekonometrika ?
Bidang ekonomi dan
kantor-kantor dinas
C. Jelaskan pentingnya ekonometrika?
Hasil evaluasi
ataupun prediksi yang mempunyai tingkat keakuratan tinggi saja yang akan
mempunyai sumbangan terbesar bagi pengambilan keputusan. Di sinilah letak
pentingnya ekonometrika
D. Uraikan tahapan-tahapan
ekonometrika ?
Tahapan metodologi
ekonometri dapat diurutkan sebagai berikut:
1. merumuskan masalah
2. merumuskan hipotesa
3. menyusun model
4. mendapatkan data
5. menguji model
6. menganalisis hasil
7. mengimplementasikan hasil
1. merumuskan masalah
2. merumuskan hipotesa
3. menyusun model
4. mendapatkan data
5. menguji model
6. menganalisis hasil
7. mengimplementasikan hasil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar