Sabtu, 31 Desember 2016

EKONOMI MANAJERIAL


TEORI PRODUKSI


Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara kuantitas produk dan faktor-faktor produksi yang digunakan.  Sedangkan fungsi produksi dinyatakan dalam bentuk  : 
Q = f(K,L,T,N)
Fungsi produksi output dipengaruhi oleh faktor kapital (K), faktor tenaga kerja (L), teknologi (T), dan tanah (N).Jika faktor-faktor produksi selain tenaga kerja dianggap tetap /konstan maka fungsi produksi ouput dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja saja.
Q = f(L) 
Faktor–faktor produksi yang bersifat tetap disebut input tetap sedangkan faktor produksi yang berubah di sebut dengan faktor produksi variable.

Dalam aktivitas produksinya produsen (perusahaan) mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi,faktor produksi dibedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed input) dan faktor produksi variabel (variable input). 
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Contohnya yaitu mesin-mesin pabrik,sampai pada tingkat interval produksi tertentu jumlah mesin tak perlu ditambah. Tetapi jika tingkat produksi menurun bahkan sampai nol unit (tidak berproduksi) jumlah mesin tak bisa dikurangi.Jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya.makin besar tingkat produksinya,makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan. Begitu pula sebaliknya. Contohnya seperti buruh harian lepas dipabrik rokok. 
Jika perusahaan ingin meningkatkan faktor produksi,maka jumlah buruh hariannya ditambah,begitu pula sebaliknya.Adapun pengertian faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel terkait erat dengan waktu yang dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut. Mesin dikatakan sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari setahun) susah untuk ditambah atau dikurangi. Sebaliknya buruh dikatakan sebagai faktor produksi variabel karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu kurang dari setahun. 
Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi sifatnya variabel.periode jangka pendek adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi. Periode jangka panjang adalah periode produksi dimana semua faktor produksi menjadi faktor produksi variabel.Periode produksi dibedakan menjadi periode jangka pendek dan periode jangka panjang. 
Periode jangka pendek merupakan periode dimana perusahaan tidak mempunyai cukup waktu untuk mengubah kapasitas pabrik, namun dapat mengubah tingkat penggunaan input tertentu. Misalnya menambah atau mengurangi tenaga kerja. Sedangkan dalam periode jangka panjang, perusahaan dapat mengubah semua input termasuk kapasitas produk berupa mesin dan peralatan produksi lain. 

Periode Produksi dan Biaya Jangka Pendek
Produk marginal (marginal product = MP) yaitu tambahan output atau produk total akibat tambahan satu satuan tenaga kerja atau tambahan satu faktor produksi variable. 
MP = d(TP)/d(L) 
Produk rata-rata per tenaga kerja (average product = AP) merupakan pembagian produk total dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi. 
AP = TP/L 
Biaya total (total cost = TC) merupakan penjumlahan biaya variabel  total (TVC) dan biaya tetap total (TFC). Biaya variabel total (TVC) merupkan biaya yang berubah seiring perubahan output yang diproduksi. Misalnya pembayaran bahan baku, bahan bakar, tenaga kerja, dll. Sedangkan biaya tetap total (Total Fixed Cost = TFC) merupakan biaya yang tidak berubah karena perubahan output. Misalnya pembayaran sewa, penyusutan gedung dan peralatan-peralatan lain, premi asuransi, gaji manager puncak.  Biaya total atau total cost (TC) dirumuskan dengan
 TC = TVC+TFC 
- Periode Produksi dan Biaya Jangka Panjang 
Pada periode produksi jangka panjang, perusahaan dapat mengubah kapasitas pabrik dengan menambah atau mengurangi kapasitas pabrik tersebut dan semua faktor produksi bersifat variable. Misalnya perusahaan hanya menggunakan dua faktor produksi berupa tenaga kerja dan kapital. Fungsi produksi perusahaan tersebut adalah:  
Q = f(K,L) 
Kurva isoproduk merupakan kurva yang menunjukkan kombinasi dua faktor produksi (kapital dan tenaga kerja) yang dapat digunakan untuk menghasilkan kuantitas output yang sama. Kurva isoproduk berlereng menurun dan berbentuk cekung ke arah titik asal.  Antara faktor produksi tenaga kerja dan kapital dapat saling menggantikan. Misalnya di pabrik tekstil, dalam menghasilkan output yang sama dapat menggunakan lebih banyak mesin-mesin untuk mengganti faktor produksi tenaga kerja. 
Minimisasi Biaya Produksi atau Maksimisasi Output Produsen meminimumkan biaya produksi pada tingkat output berapapun yang dapat dicapai bila kurva isobiaya menyinggung kurva isoproduk tertinggi. Perusahaan juga dapat memproduksi output maksimal pada tingkat biaya total tertentu.




Sumber : Supawi Pawenang, 2016,Ekonomi Manajerial, Uniba
supawi-pawenang.blogspot.com  
http://uniba.ac.id/home    

Kamis, 29 Desember 2016

EKONOMI MANAJERIAL

PASAR TENAGA KERJA 

  • Definisi Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya adalah orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan, maka pasar tenaga kerja ini dirasakan dapat memberikan jalan keluar bagi perusahaan untuk memenuhinya. Dengan demikian tidak terkesan hanya pencari kerja yang mendapat keuntungan dari adanya pasar ini. Untuk menciptakan kondisi yang sinergi antara kedua belah pihak, yaitu antara penjual dan pemberi tenaga kerja maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak yang terkait, yaitu penjual tenaga kerja, pembeli tenaga kerja, dan pemerintah.

  • Fungsi dan Manfaat Pasar Tenaga Kerja

Bursa tenaga kerja mempunyai fungsi yang sangat luas, baik dalam sektor ekonomi maupun sektor-sektor yang lain. Fungsi Pasar Tenaga Kerja yaitu :
  1. Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja,
  2. Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan,
  3. Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja,

Manfaat adanya bursa tenaga kerja yaitu :
  1. Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan sehingga dapat mengurangi penggangguran,
  2. Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja,
  3. Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan,

  • Penggologan Pasar Tenaga Kerja
1. Berdasarkan sifatnya
Penggolongan pasar tenaga kerja berdasarkan sifat dibagi menjadi 2, yaitu pasar kerja intern (Internal Labour Market) dan pasar kerja ekstern (Eksternal Labour Market).
2Berdasarkan prioritasnya
Penggolongan berdasarkan prioritasnya dibagi menjadi dua, yaitu pasar kerja utama (Primary Labour Market) dan pasar kerja sekunder (Secondary Labour Market).
3. Berdasarkan pendidikannya
Penggolongan berdasarkan pendidikannya dibagi menjadi dua, yaitu pasar tenaga kerja terdidik (Skilled Labour Market) dan pasar tenaga kerja tidak terdidik (Unskilled Labour Market). 



Sumber : Supawi Pawenang, 2016,Ekonomi Manajerial, Uniba
supawi-pawenang.blogspot.com  
http://uniba.ac.id/home   


Senin, 24 Oktober 2016

EKONOMI MANAJERIAL

Teknik Optimisasi


Untuk menjawab pertanyaan berapa besarnya laba yang layak untuk ditentukan oleh perusahaan, maka perlu melakukan penghitungan penentuan laba dengan teknik optimisasi (optimization technique).
Teknik ini merupakan aplikasi dari teori ekonomi yang digunakan sebagai ilmu pengambilan keputusan bagi manajer agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Teknik optimisasi sendiri beragam, antara lain: teknik Optimasi dengan Kalkulus, Optimisasi Multivariate, Optimisasi Terkendala (constrained optimization).
  1. Teknik optimisasi dengan kalkulus (optimization with calculus).
Sebagaimana namanya, teknik ini menggunakan perhitungan-perhitungan matematis (kalkulus).  Teknik ini digunakan untuk:
    1. menentukan nilai maksimum atau minimum output produksi yang dapat menciptakan laba maksimal. Caranya adalah menggunakan turunan atau derivasi tingkat satu dari suatu fungsi,
    2. membedakan antara nilai maksimum dan minimum. Caranya adalah dengan menggunakan turunan atau derivasi tingkat kedua.

Contoh:
Manajer suatu perusahaan tentu ingin perlu menghitung berapa laba maksimal yang dapat dicapai. Maka untuk menentukan laba maksimum tentu perlu 

2. Optimasi Multivariat (Multivariate optimization).

Optimisasi multivariate merupakan proses penentuan nilai maksimum atau minimum atas suatu fungsi yang memiliki dua atau lebih variabel. Langkah yang perlu ditempuh adalah terlebih dahulu melakukan derivasi secara partial dan kemudian mengujinya dengan melalui proses maksimisasi fungsi multivariabel. Oleh karena itu sering disebut partial derivative.
Contoh-contoh yang di bahas di atas masih mengasumsikan variabel dependen hanya dipengaruhi oleh satu variabel saja. Padahal dalam realita, hubungan ekonomi seringkali menunjukkan bahwa satu variabel dependen dapat dipengaruhi oleh dua variabel bebas sekaligus atau bahkan lebih. Sebagai contoh, total revenue mungkin saja dipengaruhi (atau fungsi dari) output dan advertising secara sekaligus. Total cost

3. Constrained Optimization


Dua teknik optimisasi yang telah di bahas di atas adalah menggunakan asumsi tidak ada kendala. Padahal, dalam praktik manajerial sangat mungkin untuk timbulnya kendala. Sehingga keinginan untuk memaksimisasi profit juga tidak sesuai yang diharapkan. Kendala-kendala tersebut dapat berupa terbatasnya kapasitas produksi, tidak tersedianya tenaga terampil, kelangkaan bahan baku, adanya masalah legal, konflik dengan lingkungan, dan sebagainya. Untuk menghitung optimisasi profit dalam kondisi terkendala, maka dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu, dengan optimasi terkendala biasa atau dengan metode lagrangian multiplier.


 Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba

EKONOMI MANAJERIAL

Sifat dan Fungsi Laba


Laba adalah total pendapatan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan. Biaya-biaya yang dikeluarkan dapat berupa sejumlah pengeluaran kas yang digunakan untuk semua pembelian atau semua pembayaran yang terkait dengan operasional perusahaan. Biaya tersebut meliputi biaya upah dan gaji tenaga kerja, untuk memperoleh material, bunga kapital, sewa tanah dan bangunan, membeli peralatan, dan lain-lain. Jumlah biaya seperti itu disebut dengan biaya akuntansi (accounting cost or explicit cost).  Laba yang dihitung berdasarkan pengurangan antara total pendapatan dengan explicit cost disebut dengan laba bisnis. Berbeda dengan laba ekonomi yang merupakan laba bisnis dikurangi lagi dengan implicit cost.
Implicit cost ini meliputi nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusahan. Bentuk dari implicit cost  ini antara lain berupa biaya opportunity. Yaitu biaya yang timbul akibat hilangnya potensi laba pada bisnis tertentu akibat mejalankan bisnis yang lain.
Perlunya konsep laba bisnis dan laba ekonomi ini dibahas adalah untuk mengukur tingkat pencapaian laba normal, melalui pembandingan atas usaha sejenis. Laba yang dilaporkan dalam pasar persaingan sempurna adalah perhitungan laba bisnis, yang hanya mencerminkan tingkat pengembalian atas investasi modal yang normal dan pembayaran untuk masukan lain sebagai penunjang operasional perusahaan.

Teori Laba

Tingkat laba biasanya berbeda-beda tergantung pada jenis industrinya. Tingkat laba industri tekstil berbeda dengan perdagangan, properti, peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan perolehan laba tersebut. Diantaranya adalah:
  1. Teori pembuangan risiko. Teori ini mensyaratkan perolehan laba di atas normal.
  2. Teori Friksi. Teori ini menyatakan bahwa pasar sering kali bergejolak, tidak selalu pada kondisi ekulibirium.
  3. Teori Monopoli. Monopoli dapat terjadi akibat adanya faktor-faktor seperti skala ekonomi, persyaratan permodalan yang tinggi, adanya hak parten, perlindungan impor, pengusaan sumber daya, perlindungan pemerintah, dan lain-lain.
  4. Teori Inovasi. Teori ini menyatakan bahwa inovasi sering mengakibatkan suksesnya penjualan yang dapat berakibat pada meningkatnya perolehan laba.
  5. Teori efisiensi manajemen. Teori ini menyatakan bahwa rata-rata perusahaan yang mampu memperoleh laba di atas normal adalah perusahaan yang menjalankan manajerialnya dengan efisien dan efektif.
  6. Teori Kompensasi. Teori ini menyatakan bahwa tingkat laba di atas normal dapat dicapai jika perusahaan mampu melayani kebutuhan konsumennya dengan baik.

Peran laba

Laba penting bagi perusahaan karena:
1.  laba sebagai sumber pembiayaan, seperti:
  • peningkatan kualitas SDM
  • perluasan produk
  • perluasan pasar
  • pembiayaan lainnya

2. laba sebagai ukuran pembayaran pajak
3. laba sebagai ukuran untuk membagi hasil usaha (deviden)
4. laba merupakan cerminan kesehatan operasional perusahaan.
5. laba sebagai sumber pembiayaan kesejahteraan.
6. laba sebagai sumber pembiayaan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya.

Laba sering disimbolkan dengan π (baca: pi) yang merupakan singkatan dari kata profit. Sehingga rumusnya sering dituliskan sebagai berikut:
π = TR – TC

Rumus tersebut jika dikaitkan dengan ekonomi manajerial, atau keputusan manajemen maka muncul pertanyaan-pertanyaan: bagaimana supaya laba meningkat? Kapan laba itu mencapai titik optimal? Berapa laba yang cocok untuk diambil?
Dari pertanyaan pertama dapat dijawab sebagai berikut:

π = TR – TC

artinya, ada berbagai alternatif untuk meningkatkan laba, caranya adalah:
  1. TR ditingkatkan dan menjaga TC dalam kondisi tetap. Artinya hasil penjualan harus diperbanyak. Untuk meningkatkan hasil penjualan tersebut, maka dapat meningkatkan harga (P) atau meningkatkan kuantitas (Q) atau kedua-duanya. Komposisinya dapat menjadi P ditingkatkan sementara Q tetap, atau Q ditingkatkan sementara P tetap, atau baik Q ataupun P dua-duanya dinaikkan.
  2. TC diturunkan. Artinya, total pengeluaran diefisienkan yang dapat dilakukan dengan pengefektifan penggunaan sumber daya. Caranya:
    1. memanfaatkan sumber daya seefektif mungkin atau memaksimalisasi kapasitas. Ini terutama terkait dengan penggunaan biaya tetap (FC). Jika penggunaan atau pemanfaatan sumberdaya (mis: mesin) sesuai dengan kapasitasnya maka akan efektif dan otomatis akan efisien. Jika penggunaan sumberdaya melebihi kapasitas atau lebih rendah dari kapasitas terpasang, maka akan menimbulkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan yang tentunya berkorelasi positif dengan biaya. Pemakaian sumberdaya lebih kecil dari kapasitasnya akan menyebabkan idle capacity.  Pemakaian melebihi kapasitas akan menimbulkan biaya-biaya tambahan, biaya-biaya dampak, yang cenderung merugikan.
    2. Menekan biaya variabel, dengan cara menghitung dengan cermat marginal cost atas suatu produk yang dihasilkan. Marginal cost adalah biaya tambahan akibat menghasilkan satu tambahan produk lagi.

Titik optimal Laba

 
 Pertanyaan tentang kapan laba perusahaan mencapai titik optimal sangat penting untuk dijawab, karena dengan jawaban itu dapat memberikan petunjuk bahwa pada titik produksi tertentu akan mencapai laba optimal, sebelum dan sesudah titik tersebut justru yang terjadi adalah kerugian. Untuk menjelaskan titik optimal laba perusahaan, maka perlu untuk mengekspresikan hubungan-hubungan ekonomi ke dalam model yang biasa digunakan dalam teori ekonomi, yaitu model matematika (persamaan), tabel, ataupun grafik. Tujuannya adalah untuk mempermudah penjelasan.
 
 
 
 Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba

EKONOMI MANAJERIAL

EKONOMI MANAJERIAL


Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Ruang lingkup ekonomi manajerial, mengurai tentang apa itu ekonomi manajerial, ilmu-ilmu apa saja yang melatarbelakangi, serta apa saja kegunaan-kegunaan dari ekonomi manjerial.
Ekonomi Manajerial merupakan suatu nama mata kuliah yang materi utamanya adalah membahas tentang kerja manajer dalam memanajemeni suatu perusahaan. Karena di dalam manajemen perusahaan mempunyai banyak tujuan dan juga banyak permasalahan yang dihadapi, maka Ekonomi Manajerial akan menekankan pada pokok-pokok bahasan bagaimana manajer mencapai tujuan perusahaan, serta mengatasi permasalahan yang ada.
Dari sifatnya, tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai tujuan antara dan tujuan utama. Tujuan antara ini misalnya: menguasai pasar, memenangkan persaingan, menjaga stabilitas operasional perusahaan, menjaga konsistensi karyawan, menguatkan citra perusahaan, dan sebagainya. Namun tujuan antara ini akan bermuara pada tujuan utama perusahaan, yaitu laba. Demi untuk mencapai tujuan utama, sering kali perusahaan dihadapkan dengan berbagai permasalahan-permasalahan yang harus senantiasa diatasi. Para manajer wajib berfikir secara kritis guna mengidentifikasi timbulnya permasalahan, mencari berbagai alternatif solusi, penerapan keputusan solusi, dan sebagainya.
Jika diidentifikasi dengan sesama, masalah-masalah yang dihadapi manajerial  sangat banyak dan beragam. Beberapa masalah itu antara lain: seberapa besar laba yang ingin dicapai, jenis produk apa dan berapa jumlah produksi yang harus dilakukan, teknik produksi apa yang ditentukan, berapa biaya produksi maupun pemasaran yang memadai, bagaimana daya serap pasar, berapa tingkat elastisitas pasar, berapa investasi dan pendanaan yang diperlukan, berapa harga produk yang bisa diserap pasar, dan sebagainya. Semua masalah-masalah itu merupaka masalah manajerial yang perlu diatasi oleh manajer. Hanya saja untuk mengatasi masalah itu tidak mudah. Perlu memperhatikan teori-teori yang berkaitan dengan perusahan, seperti teori produksi, teori perilaku konsumen, teori harga, teori laba, dan sebagainya. Banyak alat dan teknik analisis yang bisa digunakan oleh manajer perusahaan, seperti: teknik optimasi, peramalan bisnis, teori permainan (game theory), analisis numerik, estimasi permintaan, analisis statistik, dan sebagainya. Antara teori-teori dan teknik pengambilan keputusan ini yang dipadukan oleh manajer perusahaan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Perpaduan antara teori ekonomi dan teknik pengambilan guna pengambilan keputusan dalam menangani masalah-masalah manajerial ini yang disebut dengan metodologi ekonomi manajerial. Karena perpaduan keduanya itu dalam melaksanakan mewujudkannya dalam pengunaan teori, metode, alat-alat (tools), dan teknik analisis yang berguna untuk pemecahan masalah (problem solving) atas masalah-masalah manajerial, bisa pula untuk mengukur kekuatan ekonomi perusahaan, menjabarkan konsekuensi dari keputusan yang diambil, mengetahui perilaku manajerial, dan mengukur kekuatan organisasi. Oleh karena itu metodologi ekonomi manajerial ini penting bagi pengambilan keputusan di dunia bisnis.
Masalah-masalah yang dihadapi perusahaan bisa berasal dari internal perusahaan sendiri dan juga berasal dari factor eksternal perusahaan. Terlebih pada era globalisasi sekarang ini, dimana factor informatika dan telekomunikasi demikian kuatnya, ditambah dengan gebyar media massa yang semakin variatif, maka dalam keilmuan ekonomi manajerial perlu membahas teori yang bersifat mikro sekaligus makro. Oleh karena itu, di dalam ekonomi manajerial dibutuhkan pengetahuan teori-teori ekonomi (terutama teori aplikatif perusahaan) serta teknik-teknik pengambilan keputusan. Dua hal ini akan digabungkan untuk mengatasi problem manajerial yang sering terjadi pada wilayah manajerial seperti permasalahan pada keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, serta operasi dan produksi. Penjelasan di atas jika diwujudkan dalam bentuk skema bisa tertera seperti di bawah ini:

Skema di atas menggambarkan skope dari ekonomi manajerial. Dari skope tersebut diketahui bahwa ekonomi manajerial menerangkan tentang penerapan teori-teori ekonomi dan alat-alat analisis untuk pengambilan keputusan yang diterapkan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara-cara yang lebih efektif dan efisien.
Tentu saja penerapan metodologi ekonomi manajerial di atas dapat digunakan pada organisasi profit (atau perusahaan) maupun non profit (seperti sekolah, rumah sakit, organisasi pemerintah, dan sebagainya), karena problem manajerial tetap muncul pada organisasi-organisasi itu. Perusahaan misalnya, mempunyai keinginan untuk memperoleh keuntungan yang banyak, tetapi dapat saja terkendala oleh input produksi (akibat kelangkaan, kerusakan mesin, mogoknya pekerja, peraturan n sebagainya).

 Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba
supawi-pawenang.blogspot.com 
http://uniba.ac.id/home  

Sabtu, 11 Juni 2016

AKUNTANSI BIAYA

PENYUSUTAN
Penyusutan atau depresiasi aset tetap merupakan jumlah yang bisa disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama massa manfaat aset tetap menggunakan berbagai metode penyusutan yang sistematis. Apapun metode penyusutan yang digunakan, diperlukan konsistensi dalam aplikasinya, tidak berubah ubah, tanpa memandang pertimbangan pajak ataupun tingkat keuntungan perusahaan supaya bisa memberikan daya banding hasil operasional entitas dari beberapa periode.

Jenis-jenis penyusutan :
  1.   depresiasi : penyusutan untuk aset / tangible aset (non tanah)
  2.   amortisasi : penyusutan untuk intangible aset (piutang)
  3.   deplesi      : penyusutan untuk tanah

kenapa harus ada sebuah penyusutan ?
karena, penyusutan digunakan untuk pengurangan biaya-biaya yang ada. 
Penyusutan aset tetap ialah biaya perolehan Aset Tetap yang dialokasikan kepada Biaya Operasional akibat penggunaan aset tetap. atau dengan kata lain biaya yang dibebankan kedalam harga pokok produksi sebagai akibat dari penggunaan aset tetap dalam proses produksi serta operasional entitas secara umum.
1. Faktor Faktor Penyusutan Aktiva Tetap
      2. Harga Perolehan [Acquisition Cost]
      3. Faktor yang sangat berpengaruh atas besaran biaya penyusutan adalah harga perolehan atau acquisition cost.
   
     Tehnik penyusutan dapat dibagi berdasarkan :
     - umur
        Biasanya aset tetap memiliki Dua jenis umur:
a.  Umur fisik Aset Tetap
b. Umur Fungsional Aset Tetap
     - produktivitas
     - kegunaan   
  •    Model penyusutan ada 3 jenis yaitu : model garis lurus, rata-rata, dan menurun.
     Kolektifitas aset :
     1. lancar
     2. kurang lancar (3 bulan)
     3. diragukan (6 bulan)
     4. macet (9 bulan)  


 Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba
supawi-pawenang.blogspot.com 
http://uniba.ac.id/home 

AKUNTANSI BIAYA

BIAYA BAHAN BAKU
 
 Biaya bahan baku adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap untuk digunakan yang meliputi harga bahan, ongkos angkut, penyimpanan dan lain–lain.
 
Dalam materi biaya bahan baku terdapat sebuah system pembelian bahan baku yang meliputi :
  •     Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku
  •   Prosedur Order Pembelian 
  •    Prosedur Penerimaan Bahan Baku 
  •    Prosedur Pencatatan Bahan Baku
  •     Prosedur Pencatatan Utang yang timbul dari pembelian bahan baku
Dalam system pembelian juga ada bagian-bagian yang dilibatkan contohnya, bagian produksi,gudang,pembelian,penerimaan dan bagian akuntansi. sistem pembelian juga terkait dengan dokumen seperti surat permintaan pembelian, surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari penjual.
Prosedur Permintaan Pembelian, biasanya:
Ketika stok barang sudah pada batas minimal, maka bagian gudang perlu mengajukan pembelian persediaan (purchase requisition) kepada bagian pembelian.
Prosedur Order Pembelian
      Berdasar purchase requisition (dari bag. Gudang) Bagian Pembelian memilih pemasok dan jenis barang.
      Pemilihan ini bisa menggunakan surat permintaan penawaran (purchase price quotation)
 
 
Sumber : Supawi Pawenang, 2016, Akuntansi Biaya, Uniba

Senin, 06 Juni 2016

ALUR PEMBELIAN SUATU PERUSAHAAN

SIKLUS PEMBELIAN
A. Tahapan sistem pembelian tunai dan kredit:

1.     Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk menambah persediaan kembali melalui observasi catatan persediaan.
2.     Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan, memilih memasok, dan membuat pesanan pembelian.
3.      Setelah beberapa waktu, perusahaan akan menerima brang persediaan dari pemasok.
4.      Informasi mengenai penerimaan barang digunakan untuk memperbarui catatan persediaan.
5.      Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok.
6.      Buku besar menerima ringkasan informasi dsri utang usaha dan pengendali persediaan.


B. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian tunai dan kredit :

·         Prosedur permintaan pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat perrnintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang langsung pakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat permintaan pembelian.
·         Prosedur permintaan penawaran harga dan penelitian pemasok
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada petnasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lai, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
·         Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order pembetian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan, mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
·         Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan peneriinaan barang dari pemasok tersebut.
·         Prosedur pencatatan utang
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.
·         Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang di debit dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.

    C.     Fungsi

Dalam sistem pembelian terdapat 2 kegiatan utama yaitu kegiatan pembelian dan kegiatan penerimaan barang yang dibeli.
Fungsi pembelian dalam suatu perusahaan meliputi :
·         Pembelian barang dagangan, bahan baku, bahan penolong, suku caadang, dan berbagai supplies seperti supplies kantor,dll.
·         Pembelian mesin – mesin dan peralatan pabrik, serta peralatan kantor.
·         Pembelian perlengkapan pengepakan.
·         Pembelian – pembelian lain untuk keperluan perusahaan.
·         Memelihara hubungan dengan pemasok.


D. Dokumen yang Digunakan untuk pembelian tunai dan kredit :

1.   Surat permintaan pembelian
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat permintaan pembelian.

2.   Surat permintaan penawaran harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi (tidak repetitif), yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.

3.   Surat order pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.

4.   Laporan penerimaan barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.

5.   Surat perubahan order pembelian
Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian atau hal lain yang bersangkutan dengan perubahan bisnis. Biasanya perubahan tersebut diberitahukan kepada pemasok secara resmi dengan menggunakan surat perubahan order pembelian.

6.   Bukti kas keluar
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok.


E.  Catatan-Catatan Akuntansi yang Digunakan untuk pembelian tunai dan kredit :
1.      Register bukti kas keluar, Adalah suatu jurnal untuk mencatat utang yang timbul dari pembelian.
2.      Jurnal pembelian, Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah jurnal pembelian.
3.      Kartu utang, Jika dalam catatan utang perusahaan menggunakan account payable procedure buku pembantu yang digunakan untuk mencatat utang kepada pemasok adalah kartu utang.
4.      Kartu persediaan, Dalam sistem akuntansi pembelian. Kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.
 
F.    Prosedur Pembelian tunai dan kredit :
Prosedur pembelian dilaksanakan melalui beberapa bagian dalam perusahaan bagian-bagian yang terkait dalam prosedur ini adalah bagian pembelian, penerimaan barang, hutang dan gudang,transaksi pembelian mencakup prosedur berikut ini :
ü  Pada saat persediaan bahan menunjukkan batas minimal fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
ü  Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
ü  Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok.
ü  Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
ü  Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok.
ü  Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan.
ü  Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan kepada fungsi akuntansi.

Diagram alir untuk proses Pembelian tunai
1.      Bagian Gudang melakukan pengecekan barang.
2.      Bagian Gudang membuat Form Permintaan Barang (FPB) rangkap 2. Form ke-1 diserahkan ke bagian pembelian dan satunya di arsip.
3.      Bagian Pembelian melakukan pencarian harga barang dan membuat Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH).
4.      SPPH dibuat rangkap 2, yang satu dikirim ke Supplier (pemasok) dan satunya di arsip.
5.      Berdasarkan SPPH, pemasok membuat Surat Penawaran Harga (SPH) rangkap 2. Surat ke-1 dikirim ke bagian pembelian dan satunya disimpan.
6.      Berdasarkan SPH, bagian Pembelian melakukan pencarian harga yang cocok dan membuat Surat Order Pembelian (SOP) rangkap 3
7.      SOP ke-1 dikirim ke bagian penerimaan, SOP ke-2 dikirim ke Supplier dan sisanya di arsip.
8.      Suplier mengirim Barang dan Surat Penerimaan Barang (SPB) dan diterima oleh bagian penerimaan.
9.      Berdasarkan SOP dan SPB, bagian penerimaan melakukan pengecekan/pengocokan barang yang dikirim. Selanjutnya membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) rangkap 2. LPB ke-1 diberikan ke bagian gudang dan satunya di arsip.
10.  Bagian gudang mencocokan FPB dengan LPB dan memasukkan datanya ke Kartu Gudang (KG).

FLOWCHART SIKLUS PEMBELIAN TUNAI


Diagram alir untuk proses Pembelian kredit

1.     Bagian pembelian memesan gabah, kemudian menerbitkan form pemesanan gabah.
2.     Form pemesanan gabah diberikan kepada bagian pemasok , kemudian bagian pemasok memesan gabah dan menghasilkan hasil panen dan nota pembelian.
3.     Hasil panen dan nota pembelian dibikrim ke bagian pembelian, dan bagian pembelian memberikan hasil panen ke bagian gabah dan nota pembelian ke pemimpin
4.     Bagian gabah membuat laporan penerimaan barang, dan laporan tersebut dibikin 3 bagian, yang pertama diarsip, yang kedua diberikan ke pemimpin dan yang ketiga diberikan ke pemasok dan di arsip oleh pemasok.
5.     Pemimpin memberikan bukti setor kepada pemasok dan satunya diarsip, pemasok mengecek dan menerbitkan surat pelunasan pembayaran yyang pertama diarsip dan yang kedua dikirim ke bagian pembelian.
6.     Bagian pembelian memproses surat pelunansan pembayaran dan membuat laporan yang pertama di arsip dan yang kedua diberikan kepada pemimpin.
7.     Dengan laporan penerimaan barang dan laporan pelunasan pembayaran, pemimpin membuat laporan pembelian dan kemudian di arsip.

FLOWCHART PEMBELIAN KREDIT



uniba.ac.id 
supawi-pawenang.blogspot.com